Belajar Dari Kesalahan

"Saya juga tidak akan memberikan sanksi apapun kepada manajemen Jasa Marga sepanjang mereka mau dan menunjukkan perubahan. Tujuan saya tidak untuk menghukum tapi untuk berubah. Biar dihukum kalau tidak berubah berarti tujuan yang kita maksud tidak tercapai. Tujuan saya perubahan itu," tegas Dahlan dalam surat elektroniknya yang diterima detikFinance, Rabu (21/3/2012).

Gua suka banget dengan pernyataan ini... Apalagi kalo emang dilaksanakan dengan benar.
Jadi latar belakang pernyataan ini adalah kasus yang terjadi di salah satu pintu tol dimana petugas tol tidak bekerja dengan benar jadi terjadi kemacetan di pintu tol. Kebetulan banget salah satu yang mengantri adalah seorang menteri yang membawahi dinas Jasa Marga... Hehehehe sial lahhh mereka. Tertangkap basah melakukan kesalahan di depan bosnya hehehehe...
Dan yang terjadi akhirnya si bos marah besar dan turun sendiri ke jalan, mengatur mobil di pintu tol agar lancar.
Sampai di situ ceritanya masih biasa-biasa aja. Tapi pernyataan dan tindakan bosnya setelah itu yang harus kita acungin jempol, seperti yang kita baca di atas.

Hehehehe lumayan tersentil juga nih dengan cerita di atas... Dalam keseharian pekerjaan mengurus restoran, gua merasa kadang-kadang sering marah kepada pegawai tapi sebenernya kadang tidak menyentuh inti masalahnya.
Setelah membaca cerita di atas, tampaknya gua musti melakukan perubahan sedikit di otak ini hehehe....
Setiap orang bisa melakukan kesalahan. Hmm... misalnya waiter salah nganter makanan, koki memasaknya kurang pas, kasir kurang teliti, dan lain-lain. Tapi akhirnya harus disadari yang lebih penting adalah apa yang terjadi setelah kesalahan-kesalahan tersebut. Apa ada perubahan untuk memperbaiki kesalahan tersebut, atau cuek dengan kesalahan tersebut.
Kan tujuan utama kita adalah pelayanan tamu yang lebih baik. Terlena dengan fokus untuk memarahi dan menghukum pegawai bukanlah hal yang utama, tapi bagimana menggerakan mereka agar tidak mengulang kesalahan yang sama dan bekerja lebih baik itulah tujuan yang paling esensial.
Caranya? Hmmm ntar saya pikir-pikir duluuu.... Hehehehe.
Terima kasih Pak Dahlan untuk pencerahan ini........ Hmmm lebih tepatnya titik awal pencerahan yah.

Comments

Popular posts from this blog

Tempat Asik di Bandung : TAMAN LANSIA

Sepenggal Cerita di Balik Koil Akustik Recital

Keajaiban